SELAMAT DATANG DI TAMAN NASIONAL
GUNUNG HALIMUN SALAK

Jelajahi hutan hujan pegunungan yang membentang di Bogor, Sukabumi, dan Lebak. Kawasan ini menjadi penyangga keanekaragaman hayati penting di Jawa. Pengelolaan berada di bawah Balai Taman Nasional. Halimun dan Salak membentuk bentang alam berhutan dengan lembah, punggungan, dan sungai jernih. Ekosistemnya menyatu dengan permukiman adat sekitar taman. Lanskapnya menopang jasa lingkungan bagi masyarakat luas.

KEINDAHAN ALAM DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kawasan ini dikenal memiliki hutan hujan tropis yang masih terjaga keasliannya. Pepohonan raksasa, air terjun alami, serta satwa langka menghiasi setiap sudut. Keindahan tersebut memberikan nuansa damai sekaligus mengingatkan kita pada pentingnya menjaga alam.

Konservasi di Taman Nasional mencakup:

penelitian ilmiah Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Pengawasan dan Penegakan Hukum

Pengawasan dilakukan rutin untuk memastikan kawasan tetap aman dari aktivitas perambahan. Petugas lapangan bekerja sama dengan aparat hukum. Upaya ini menjaga kelestarian ekosistem serta memberi efek jera kepada pelanggar.

restorasi ekosistem Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Rehabilitasi Habitat

Program rehabilitasi habitat dilakukan melalui penanaman kembali spesies pohon asli. Area kritis dipulihkan agar kembali mendukung kehidupan satwa. Langkah ini juga memperkuat fungsi hutan dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

Perlindungan Satwa Liar

Misalnya, upaya menjaga populasi beberapa spesies terancam punah seperti Macan Tutul Jawa, Owa Jawa, Kukang, dan Kucing Hutan. Burung-burung endemik termasuk Elang Jawa, Luntur Jawa, Celepuk Jawa, Ciung-mungkal Jawa, dan Gelatik Jawa.

pelestarian keanekaragaman hayati Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Edukasi dan Partisipasi Masyarakat

Masyarakat sekitar dilibatkan melalui program edukasi lingkungan. Penyuluhan rutin membangun kesadaran pentingnya konservasi bagi generasi mendatang. Partisipasi warga menjadi kunci keberhasilan pengelolaan taman nasional.

JENIS PROGRAM KONSERVASI ALAM

Program Taman Nasional

Program konservasi taman nasional Indonesia: perlindungan kawasan, konservasi spesies langka, penelitian ekologi, dan pemberdayaan masyarakat berkelanjutan.

Edukasi Taman Nasional

Program edukasi taman nasional Indonesia: Junior Ranger, teknologi VR, game digital, dan pemberdayaan masyarakat untuk generasi peduli alam.

Curug Nangka Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Keunggulan Taman Nasional

Program kerja konservasi yang sistematis dan komprehensif untuk memastikan kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati di Indonesia.

Tantangan dalam
Konservasi Taman Nasional Taman Nasional Gunung Halimun Salak

Koridor alami antara Halimun dan Salak terfragmentasi oleh infrastruktur, pertanian, dan pembalakan liar. Beberapa jenis tanaman langka mulai berkurang, sehingga dibutuhkan persemaian dan rehabilitasi habitat. Upaya kolaboratif dengan akademisi dan komunitas desa dilakukan untuk perlindungan dan regenerasi.

Data Taman Nasional

Total Luas Kawasan Konservasi di Indonesia:

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2023, total luas kawasan konservasi di Indonesia mencapai 27,4 juta hektare, yang terdiri dari taman nasional, taman wisata alam, cagar alam, suaka margasatwa, dan taman hutan raya. Dari total tersebut, 5,3 juta hektare (19%) merupakan kawasan konservasi perairan, sedangkan sisanya, sekitar 22,1 juta hektare, adalah kawasan konservasi daratan.

Tabel Persentase
Kawasan Taman Nasional

Kategori Luas (Hektare) Persentase (%)
Taman Nasional vs Total Konservasi
16,5 juta / 27,4 juta
60,22%
Taman Nasional vs Luas Daratan
16,5 juta / 191,09 juta
8,63%
Taman Nasional vs Konservasi Daratan
16,5 juta / 22,1 juta
74,66%

BERITA KAWASAN TAMAN NASIONAL